membuat Miniatur organ tubuh untuk materi PPGD.Pembuatan dari tanggal 10/8/16 sampai 7/9/16 (untuk pertemuan ke 6)
PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)
Pendahuluan
Penggunaan Media
Pembuatan Media
Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari kematian.
PENOLONG PERTAMA adalah masyarakat awam yang sudah dibekali pengetahuan teori dan praktek bagaimana merespon dan melakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian
Tujuan PERTOLONGAN PERTAMA adalah:
1. Menyelamatkan nyawa korban
2. Meringankan penderitaan korban
3. Mencegah cedera/penyakitmenjadi lebih parah
4. Mempertahankan daya tahan korban
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
RANTAI PENYELAMATAN RANTAI PENYELAMATAN adalah konsep yang menjelaskan tahapan secara prioritas untuk memastikan korban memiliki kesempatan terbaik untuk bertahan hidup
Realita menunjukkan bahwa bila kita dapat segera mengidentifikasi masalah, akses dini ke Unit Gawat Darurat dan memberikan bantuan dengan benar dan baik kepada korban maka besar pula kesempatan korban terselamatkan
AKSES DINI (Rantai Pertama), Keadaan Darurat diketahui dan melaksanakan prosedur keadaan darurat. Saksi mata yang mengetahui kejadian menghubungi pihak yang berwenang (bila di tempat kerja sesuai dengan prosedur keadaan darurat yang sudah ditetapkan)
Pelaporan berisi :
- Nama Pelapor
- Lokasi Kejadian
- Kondisi korban (sadar/tidak sadar)
- Cidera yang dialami
- Jumlah korban, dst
BANTUAN HIDUP DASAR DINI (Rantai Kedua), adalah cara mempertahankan jalan napas, memberikan bantuan napas dan mempertahankan sirkulasi yang merupakan dasar kehidupan tanpa menggunakan peralatan medis. Henti jantung mendadak adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia (700.000 orang/tahun). Kasus henti jantung mendadak di luar rumah sakit menunjukkan Ventricular Fibrillation (Jantung kehilangan kemampuan untuk berkoordinasi dan berhenti memompakan darah secara efektif)
DEFIBRILASI DINI (Rantai Ketiga), adalah upaya agar mengembalikan agar irama/fungsi jantung kembali normal dengan Defibrillator. Penolong Pertama dan Petugas Medis harus sudah terlatih dalam penggunaan Defibrillator. Defibrillator yang digunakan sebaiknya defibrillator ekternal otomatis (operator/petugas hanya menempelkan elektroda ke dada korban dan diaktifkan dengan satu tombol)
BANTUAN HIDUP LANJUT DINI (Rantai Keempat), Adalah tindakan khusus lanjutan yang diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan korban bertahan hidup. Tim bantuan hidup lanjut adalah tim dokter dan para medik yang kompeten
Prinsip Utama
Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah ”Time Saving is Life Saving”, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian)
PENOLONG PERTAMA adalah masyarakat awam yang sudah dibekali pengetahuan teori dan praktek bagaimana merespon dan melakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian
- Kita tidak dapat selalu mengandalkan layanan ambulan atau para medik segera tiba dilokasi kejadian
- Alat dan waktu yang kita miliki terbatas
Tujuan PERTOLONGAN PERTAMA adalah:
1. Menyelamatkan nyawa korban
2. Meringankan penderitaan korban
3. Mencegah cedera/penyakitmenjadi lebih parah
4. Mempertahankan daya tahan korban
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
RANTAI PENYELAMATAN RANTAI PENYELAMATAN adalah konsep yang menjelaskan tahapan secara prioritas untuk memastikan korban memiliki kesempatan terbaik untuk bertahan hidup
Realita menunjukkan bahwa bila kita dapat segera mengidentifikasi masalah, akses dini ke Unit Gawat Darurat dan memberikan bantuan dengan benar dan baik kepada korban maka besar pula kesempatan korban terselamatkan
AKSES DINI (Rantai Pertama), Keadaan Darurat diketahui dan melaksanakan prosedur keadaan darurat. Saksi mata yang mengetahui kejadian menghubungi pihak yang berwenang (bila di tempat kerja sesuai dengan prosedur keadaan darurat yang sudah ditetapkan)
Pelaporan berisi :
- Nama Pelapor
- Lokasi Kejadian
- Kondisi korban (sadar/tidak sadar)
- Cidera yang dialami
- Jumlah korban, dst
BANTUAN HIDUP DASAR DINI (Rantai Kedua), adalah cara mempertahankan jalan napas, memberikan bantuan napas dan mempertahankan sirkulasi yang merupakan dasar kehidupan tanpa menggunakan peralatan medis. Henti jantung mendadak adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia (700.000 orang/tahun). Kasus henti jantung mendadak di luar rumah sakit menunjukkan Ventricular Fibrillation (Jantung kehilangan kemampuan untuk berkoordinasi dan berhenti memompakan darah secara efektif)
DEFIBRILASI DINI (Rantai Ketiga), adalah upaya agar mengembalikan agar irama/fungsi jantung kembali normal dengan Defibrillator. Penolong Pertama dan Petugas Medis harus sudah terlatih dalam penggunaan Defibrillator. Defibrillator yang digunakan sebaiknya defibrillator ekternal otomatis (operator/petugas hanya menempelkan elektroda ke dada korban dan diaktifkan dengan satu tombol)
BANTUAN HIDUP LANJUT DINI (Rantai Keempat), Adalah tindakan khusus lanjutan yang diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan korban bertahan hidup. Tim bantuan hidup lanjut adalah tim dokter dan para medik yang kompeten
Prinsip Utama
Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat. Kemudian filosofi dalam PPGD adalah ”Time Saving is Life Saving”, dalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungan menit saja (henti nafas 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian)
contoh pembuatan
Membuat Paru-paru Buatan
Sistem Pernapasan Manusia dan Paru-Paru Buatan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : IV (empat)
Materi/ Pokok Bahasan : Sistem Pernapasan Manusia (Respirasi)
Kompetensi (tujuan) : Menjelaskan proses pernapasan manusia
Indikator :
§ Mengidentifikasi sistem organ pernapasan manusia
§ Membedakan proses inspirasi dan ekspirasi
§ Menjelaskan proses pernapasan pada manusia
Nama Media : Alat Peraga Paru-Paru Buatan
Deskripsi :
Penggunaan Media
Media ini digunakan untuk menjelaskan kepada siswa tentang proses pernapasan yang terjadi pada tubuh manusia. Selain itu juga untuk menjelaskan fungsi organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan.
Pembuatan Media
Alat :
- Gunting
- Penggaris
- Paku
- Cutter
Bahan :
- Kertas spotlight 60 cm × 40 cm
- Kertas duplex
- Botol plastik bekas
- Balon besar dan kecil
- Lakban
- Korek api
- Lilin
- Spidol
Langkah Kerja
Proses pembuatan alat peraga paru-paru buatan cukup mudah dengan alat dan bahan yang mudah didapat seperti botol bekas, balon, dan sebagainya. Selain itu juga biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu alat peraga paru-paru buatan sangat ekonomis. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat alat peraga tersebut juga tidak lama. Kekurangannya yaitu mengalami kesulitan untuk membolongi tutup botol, dan juga memotong batang spidol, selain itu juga untuk mencari balon yang berbentuk hati sebagai paru-paru sulit, sehingga saya menggunakan balon berbentuk biasa.
Cara Penggunaan
Tarik balon yang berada di bagian dasar botol, kemudian amati balon, balon yang berada di dalam botol. Pada percobaan tersebut tampak bahwa ketika balon pink ditarik maka balon merah yang berada di dalam botol akan mengembang seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Sebaliknya apabila balon pink dikembalikan ke posisi semula makan balon merah yang berada di dalam botol akan mengempis seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Percobaan tersebut menunjukkan proses respirasi di dalam tubuh manusia ketika inspirasi dan ekspirasi. Dengan alat peraga ini siswa dapat dengan mudah memahami proses respirasi dan mampu membedakan antara inspirasi dan ekspirasi.
Dengan menggunakan media sederhana ini, diharapkan siswa mampu memahami dan menjelaskan bagaimana sistem pernapasan di dalam tubuh berlangsung. Selain itu melalui media sederhana setidaknya guru mampu menjelaskan materi dengan mudah dipahami oleh siswa dengan tidak mengeluarkan biaya yang mahal. Karena media ini menjembatani antara penyapaian materi dari guru ke siswa dan mencoba mengkonkretkan sesuatu yang abstrak.
sumber : http://hani-nuraeni.blogspot.co.id/2014/09/membuat-paru-paru-buatan.html
DILARANG KERAS MEMBUAT MINIATUR SEPERTI DIATAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar